Jumat, 27 Mei 2016

PEMASARAN JASA BEAUTY AESTHATIC CLINIC





BLUE PRINT PERUSAHAAN JASA

“ BEAUTY AESTHATIC CLINIC”
Tugas Individu Mata Kuliah Pemasaran Jasa

Dosen Pembimbing :
Irmayanti Hasan, ST.,MM.



Disusun Oleh :

Nadiya Fikriatuz Zakiyah                                     13510036




JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
JUNI 2016



BAB I
PEMASARAN JASA BEAUTY AESTHATIC CLINIC

1.         PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN JASA
Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah sebagai berikut: Manajemen pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
Pengertian Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler/Amstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa : “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.”
Pengertian manajemen pemasaran menurut Buchari Alma (2004:130), yaitu “ Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dipemasaran.”
Pengertian manajemen Lupiyo Adi (2006:6), dikatakan bahwa :                             “ Manajamen pemasaran adalah suatu analisis , perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya denganpertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama.”
Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7 2005, p130), Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.
Jadi manajemen pemasaran jasa yaitu salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum banrang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen  jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
2.    KLASIFIKASI JASA
1.    Produk Fisik Dengan Jasa Pendukung
                 Pada kategori ini penawaran Beauty Aestathic Clinic terdiri atas suatu produk fisik yang disertai dengan beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik pada konsumennya.Beauty Aestathic Clinic juga menyediakan jasa perawatan kulit wajah yang bervariasi, contohnya fasial, chemical peeling, terapi sinar laser dan lain-lain.Dalam kategori ini, jasa dapat pula didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produknya.
                 Semakin canggih teknologi yang dimiliki oleh Beauty Aestathic Cilinic maka pelanggan akan merasakan kenyamanan tersendiri . Memiliki alat-alat kecantikan yang canggih, memiliki system pelayanan yang canggih dan tentunya memudahkan  konsumen dalam proses pembelian, selain itu kenyamanan tempat juga harus diperhatikan dengan baik.
2.    Jasa Utama yang Didukung dengan Barang Minor
            Penawaran  terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa tambahan (pelengkap) dan/atau barang-barang pendukung. Beauty Aestatic Clinic memiliki produk-produk pendukung, setelah pasien melakukan konsultasi ke dokter Beauty Aestathic Clinic mereka menawarkan produk-produk kecantikan untuk para pasiennya.Contohnya pasien yang memiliki keluhan wajah yang berjerawat maka dokter menawarkan pemakaian produk-produk Beauty Aestathic Clinic yaitu Cream anti jerawat, sun scare cream, day mouzturaizer, tonner, dan fash wash.
3.    Karakteristik Jasa
1.      Tidak berwujud (intangibility)
            Artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum dibeli. Orang yang mengalami perawatan kulit tidak dapat melihat hasil yang sesungguhnya sebelum ia membeli jasa tersebut. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari bukti akan mutu jasa tersebut. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu dari tempat, orang-orang, peralatan, bahan komunikasi, symbol dan harga yang mereka lihat.
            Karena itu, penyedia jasa bertugas mengelola bukti tersebut untuk mewujudkan sesuatuyang tidak berwujud. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan mutu layanan melalui bukti fisik dan presentasi. Beauty Aestathic Clinic untuk mempromosikan diri dengan slogan citranya “Feel Great, Look Great”. Dengan layanan yang prima, pelanggan akan “feel great”dan setelah melewati masa perawatan mereka akan “look great”.
            Cara yang ditempuh yaitu dengan mendesain pesan yang in line dengan daya saing sekaligus diferensiasi Beauty Eastatic Clinic, yaitu strerilitas dan higienitas. Karena selama ini tidak banyak yang tau  bahwa fasial menjadi awal penularan virus HIV dan hepatitis karena ada tahapan-tahapan yang memberikan peluang bagi terkontaminasinya darah. Hal itu menjadi perhatian utama Beauty Clinic. Untuk mewujudkan strategi pemosisian ini melalui :

A.  Beauty Clinic akan menggunakan produk-produk sekali pakai (disposable).
     Seperti spons, handuk, alas tempat tidur, dan baju. Bahkan buat meyakinkan konsumen, setiap selesai perawatan ditawari untuk membawa pulang perawatan yang telah digunakannya dan untuk itu disediakan tas berisi seluruh barang yang akan dibawa pulang. Selain itu, Beauty Clinic akan mendapatkan lisensi eksklusif uintuk beberapa produk perawatan kulit.
B.  Tempat. Tampilan fisik Beauty Clinic akan memperlihatkan kelasnya.
     Desain eksterior dan interiornya terkesan “wah”.Demikian juga ruang perawatannya.Privasi pelanggan benar-benar dijaga, dimana satu ruang perawatan untuk satu pelanggan.
C.  Peralatan. Semua peralatan yang dipakai Beauty Clinic adalah yang terbaik.
  Dengan teknologi terkini.Beauty Clinic terus mengikuti perkembangan kesehatan kulit baik secara medis maupun teknologi.
         Prosesi penanganan pelanggan inilah yang sengaja dikemas agar menjadi bahan pembicaraan pelanggan dan calon pelanggan.
2.      Tidak terpisahkan (inseparability).
               Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa perawatan kulit dilakukan , interaksi penyedia  jasa merupakan ciri khusus penawaran jasa. Dengan menyadari hal ini maka Beauty Clinic akan fokus pada produk dan layanan yang bagus. Apabila produk dan layanan yang bagus, maka akan timbul kepercayaan pada pelanggan dan kemudian mereka akan merekomendasikan kepada orang lain.
3.      Bervariasi (Variablity)/ Heterogeinity.
                        Karena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi.Contoh : beberapa dokter memiliki keramahan yang sangat baik dengan pasien, sedangkan yang lain kurang sabar dengan pasien-pasiennya. Beauty Eastatic Clinic akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut untuk mengendalikan mutu:
A.    Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik.
Selain produk dan proses layanan, SDM pun menjadi perhatian utama Miracle. Baik staf, terapis kecantikan maupun dokter di Miracle harus memenuhi standar yang sudah ditentukan.
B.     Memantau kepuasan pelanggan. Melalui system saran dan keluhan dan survey pelanggan.
4.      Tidak tahan lama (Perishability).
Jasa klinik kecantikan Beauty Eastatic Clinic tidak dapat disimpan.Pasien yang telah melakukan konsultasi atau pemeriksaan di Beauty Eastatic Clinic tida bisa menyimpan jasa yang mereka terima dari perusahaan jasa tersebut

BAB II
PEMASARAN RELATION DALAM PEMASARAN JASA

Kotler dan keller (2006:17-18) mengartikan pemasaran relasional dalam artian lebih luas yang memiliki tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak inti pelanggan, pemasok, distributor, masyarakat sekitar dan rekan pemasaran lainnya guna mengembangkan dan mempertahankan bisnis.
Bentuk relationship marketing dapat berupa:
a.      Hubungan pelanggan (costumer relationship)
          Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar, hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam jangka panjang. Oleh karena itu perusahaan jasa klinik kecantikan Beauty Aestethic Clinic melakukan berbagai cara untuk menjalin hubungan baik dengan para pelanggan. Perusahaan yang ingin membentuk ikatan baik dengan pelanggan harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam, diantaranya :
·         meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan
·         mendengarkan keluhan pelanggan dengan baik dan segera memperbaikinya
·         mengirimkan artikel atau tawaran yang menarik ke pelanggan yang mungkin berguna bagi pelanggan
·         mengucapkan selamat kepada pelanggan ketika dapat berita yang baik tentang pelanggan.
·         menawarkan pada pelanggan satu kesempatan untuk mendapatkan produk atau layanan baru secara gratis dan tawarkan secara intensif produk atau layanan lain yang mungkin akan mereka gunakan
·         selalu “siap” saat diperlukan pelanggan
·         ketika sedang tidak bisa membantu pelanggan, arahkan pelanggan kepada seseorang yang mampu membantu dalam menyelesaikan masalah pelanggan.
Beauty Clinic mengelola pelanggannya dengan menggunakan system keanggotaan .dengan transaksi sebesar Rp. 1,5 juta, pelanggan bisa menjadi anggota beauty clinic dan menjadi bagian beauty clinic society. Pelanggan yang tercatat sebagai anggota akan memperoleh keuntungan lebih dibanding pelanggan biasa. Setiap transaksi yang dilakukan akan mendapat poin reward yang dapat digunakan sebagai diskon atau tawaran perawatan khusus denagn menggunakan teknologi wireless smart card. Selain itu, kartu anggota dapat pula digunakan sebagai kartu diskon pada merchant-merchant yang bekerja sama dengan Beauty Clinic.
b.      Kemitraan dengan pemasok (supplier partnership)
                 Pemasok merupakan mitra yang penting dalam menunjang strategi bisnis.Untuk menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan pemasok harus dilakukan dengan jujur dan tidak melanggar peraturan yang telah disepakati pada awal perjanjian.Beauty Clinic memerlukan pemasok untuk berbagai produk kecantikan, dikarenakan Beauty Clinic tidak memproduksi produknya sendiri.Oleh karenanya Beauty Clinic memerlukan pemasok untuk keberlangsungan usahanya.
Beauty aestethic Clinic akan bekerjasama dengan L.Essensial yang memproduksi segala bentuk produk kecantikan yang ada di Beauty Aestethic Clinic. Pemasok ini berada didaerah Tangerang-Banten. Menjaga hubungan yang baik dengan pemasok juga sangat menguntungkan, diantara keuntungannya adalah :
·         Tingkat persediaan yang lebih efisien
·         Kualitas yang telah terjamin
·         Mengurangi biaya yang berhubungan dengan persediaan
·         Meningkatkan kinerja perusahaan
c.       Kemitraan antar perusahaan (lateral partnership)
            Kemitraan antar perusahaan ini akan dilakukan dalam rangka membuka cabang baru Beauty Clinic dengan membuka program kemitraan yang berbasis kepercayaan dan saling menguntungkan. Adapun program kemitraan sebagai berikut :
1.      Mitra bisnis menginvestasikan dana sebesar 20 hingga 50 juta rupiah untuk dikelola oleh Beauty Clinic melalui pembukaan cabang baru.
2.      Dana yang diinvestasikan mengendap dan tidak dapat ditarik kembali oleh mitra bisnis sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian/MOU oleh kedua belah pihak. Pihak I( mitra bisnis), Pihak II (Beauty Clinic), dan para saksi dari kedua belah pihak, kontrak juga akan dibubuhi materi yang cukup hingga pihak I dan pihak II memiliki kekuatan hukum yang sama.
3.      Mitra bisnis akan mendapat bagi hasil sebesar 30% dari keuntungan bersih usaha jasa Beauty Clinic dalam usaha menjalankan usaha jasa klinik kecantikan. Bagi hasil tersebut akan disetorkan kerekening mitra bisnis sesuai dengan tanggal setor yang tercantum dalam MOU.
       Selain itu, Beauty Clinic juga menjalin mitra usahanya dengan salah satu butik baju ternama di Surabaya. Dengan namanya member card yang dimiliki oleh pelanggan Beauty Clinic yang memiliki banyak manfaat tidak hanya biasa untuk mendapatkan diskon di Beauty Clinic, kartu anggota dapat pula digunakan sebagai kartu diskon pada merchant-merchant yang bekerja sama dengan Beauty Clinic. Salah satunya yaitu butik baju Aqiela yang memiliki banyak koleksi baju yang modis dan stylish.
d.      Kemitraan internal (internal partnership)
          untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu adanya kerjasama yang baik antara owner Beauty Clinic dengan karyawan. Oleh sebab itu owner mengajak karyawan untuk menjalankan :
·         Suasana kerja yang nyaman
·         Saling menghormati satu sama lain
·         Perbadaan adalah hal yang penting dalam mencapai kesuksesan kita semua
·         Mencapai standart mutu yang tinggi dalam hal pembelian, pembuatan dan pelayan semua produk kita
·         Membuat pelanggan puas setiap saat
·         Profit adalah hal yang penting untuk kelangsungan dan perkembangan bisnis kita
·         Melakukan kontribusi kearah yang positif disekitar lingkungan kita berusaha
·         Menungkatkan kesejahteraan mitra kerja dan karyawan
          Konsep “Beyond Result” juga tertuang dalam seluruh aktivitas yang dilakukan oleh tim dokter, beauty therapist, staf, dan manajemen Beauty Clinic untuk menghadirkan layanan ala hotel bintang lima. Kombinasi unik prosedur perawatan terpadu dan produk bermutu tinggi yang telah teruji klinis, layanan prima, tim dokter dan terapis berpengalaman, serta didukung teknologi canggih terkini telah menjadikan Beauty Clinic sebagai klinik estetika ekslusif.
            Melihat karakteristik perusahaan yang berbasis jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil. Beauty Clinic pun memusatkan perhatian utama ke SDM-nya. Baik staf, terapis kecantikan maupun dokter harus memenuhi standar yang sudah ditentukan.
            Ada tiga standar baku yang diberikan kepada karyawan pada saat pelatihan menyangkut keterampilan, pengetahuan dan sikap. Budaya yang dikembangkan Beauty Clinic adalah budaya melayani.Hal ini dikarenakan sifat konsumen yang cenderung menuntut.Karyawan diajarkan untuk membangun attitude tersebut. Contoh: ketika pelanggan datang, staf Beauty Clinic diajarkan untuk memberi layanan personal, seperti menyediakan minuman dan yang lainnya.
            Selain itu karyawan dimotivasi dengan memberi gaji yang sesuai dengan kebutuhannya. Beauty Clinic berupaya menjaga fairness perolehan gaji mereka, dan membangun kebutuhan yang baik antara para karyawan serta atasan di Beauty Clinic dengan mengembangkan program “ learning and sharing culture “ atau menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif.
e.       Hubungan dengan masyarakat
Hubungan yang terjadi antar pembisnis dengan masyarakat adalah hubungan timbal balik dimana pebisnis menyediakan jasa yang diperlukan oleh masyarakat sekitar baik untuk setiap harinya ataupun pada acara-acar tertentu dimana adanya Beauty Clinic akan menghadirkan dan magabulkan keingina masyarakat sekitar  yang mengidam-idamkan memiliki kulit dan wajah cantik.
Diharapkan akan mengurangi kesulitan masalah kulit dan masalah kecantikan lainnya sehingga Beauty Clinic bisa memudahkan masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah kulit dan kecantikan dan masyarakat juga diuntungkan dengan adanya bisnis ini.

BAB III
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN JASA
Beauty Aestethic Clinic merupakan klinik kecantikan yang selalu fokus terhadap kepuasan pelanggan dan respek dalam memberikan jangkauan pelayanan kerja yang terampil dan professional.Beauty Aestethic Clinic selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan yang erorientasi kepada kepuasan pelanggan, misalnya dengan memberikan produk dengan mutu yang lebih baik, harga bersaing, penyerahan produk lebih cepat dan pelayan yang lebih baik dari pesaingnya agar mampu bersaing secara sehat dengan klinik kecantikan lainnya.
·      Visi Beauty Aestethic Clinic
     Menjadi leader di bidang dermatologi klinis global dalam 4 dimensi: market leadership, brand leadership, standart servise leadership, people quality leadership.
·      Misi Beauty Aestethic Clinic
o   Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh pelanggan untuk mempertahakan loyalitas pelanggan.
o   Menjaga keunggulan dibidang  technology kesehatan dan kecantikan kulit sehingga mampu menyediakan jasa dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
o   Meningkatkan kompetisi dan integritas SDM sebagai asset utama perusahaan
o   Menyelenggarakan kegiatan layanan perawatan kecantikan wajah secara professional
·      Analisis SWOT Beauty Aestethic Clinic
     Strength
o   Hanya dilakukan oleh dokter spesialis untuk perawatan spesialisnya.
o   Terapis yang terampil dan terlatih secara eksklusif oleh para dokter
o   Hanya menyediakan produk yang berkualitas baik dan perawatannya disesuaikan dengan masing-masing pasien
o   Tempat yang nyaman
     Weaknesses
o   Jumlah dokter dan terapis yang sedikit terbatas
o   Kurangnya ruang perawatan

     Opportunities
o   Meningkatkan kesadaran wanita akan pentingnya perawatan kulit
o   Kemajuan dalam teknik perawatan kulit dan produk kecantikan
     Threats
o   Banyaknya skin care yang sudah ada di Indonesia
o   Banyaknya isu malpraktek atau penggunaan bahan obat berbahaya di Indonesia.

BAB IV
SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING

SEGMENTASI BEAUTY AESTHATIC CLINIC
 
Segmentasi adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan- satuan pasar yang bersifat homogeny atau proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Apapaun jnis skema segmentasi yang akan di gunakan Beauty Aesthatic Clinic, kuncinya adalah menyesuaikan program pmasaran untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel utama segmentasi adalah : Segmentasi Geografis, Segmentasi Demografis, Segmentasi Psikografis, dan Segmentasi tingkah laku.

1.      Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Beauty Aesthatic Clinic Beroperasi di satu daerah sbagai pusat segmentasi geografisnya
Beauty Aesthatic Clinic akan didirikan di daerah  Sidoarjo perbatasan dengan daerah Surabaya, sehingga target market utama yang di bidik Beauty Aesthatic Clinic adalah berdasarkan jarak yaitu kurang lebih 5 kilometer dari Beauty Aesthatic Clinic termasuk wilayah Sidoarjo utara dan Surabaya bagian selatan. Dan bagian wilayah sekitar yang kemungkinan untuk memberikan layanan “Door to door”.
Akan tetapi bukan Beauty Aesthatic Clinic tidak meiliki target skunder yaitu orang-orang yang tinggal lebih jauh dari lokasi Beauty Aesthatic Clinic, yaitu para wanita kantoran yang bekerja di dekat lokasi, ibu-ibu muda yang sedang mengantarkan anaknya sekolah, serta para wanita yang suka akan acara-acara yang di buat oleh Beauty Aesthatic Clinic untuk saling berkumpul dan mebuat komunitas.

2. Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi demografis, kita mebagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable usia, ukuran keluarga siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas social. Salah satu alas an variable demografis begitu popular bagi pemasar adalah bahwa variable ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Alasan lainnya adalah variable-variabel itu mudah di ukur.
Usia:
Remaja : 17-20 tahun
Dewasa 21-30 tahun
Perawatan khusus : 31- 45 tahun
Jenis Kelamin : Segmentasi jenis Kelamin Beauty Aesthatic Clinic adalah wanita
Pendapatan : Segmentasi pendapatan Beauty Aesthatic Clinic adalah kalangan menengah atas.
Pekerjaan : Segmentasi pekerjaan ini berlaku untuk segmentasi usia antara dewasa dan wanita karir yang sangat sibuk, sehingga mereka tidak mmiliki banyak waktu untuk melakukan perawatan di klinik dan membutuhkan klinik door to door

3. Segmentasi Psikografis dan Segmentasi perilaku

Segmentasi psikografis Beauty Aesthatic Clinic mmiliki status social golongan menengah k eats, Gaya hidup modern dan mewah serta menghargai kecantikan dan kesehatan.
Dalam Segmentasiperilaku, Beauty Aesthatic Clinic membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah prduk dan pendidikan yang cukup serta memahami pentingnya kesehatan dan kecantikan bagi dirinya. 

TARGETING BEAUTY AESTHATIC CLINIC
Target market adalah evaluasi dari beragam segmen yang ada sehingga di dapatkan segmen yang lebih spesifik dengan menganalisis daya tarik pasar secara keseluruhan dan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Ada tiga kriteria yang harus di penuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadian target. Pertama adalah perusahaan harus memastikan bahwa sgmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Pada awalnya perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil namun segmen itu di perkirakan akan mempunyai prospek yang menguntungkan di masa datang.
Kedua adalah strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang di pilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus d dasarkan pada situasi persaingan baik langsung ataupun tidak langsung yang mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.
Adapun target dalam Beauty Aesthatic Clinic adalah memfokuskan dimarket specialization, yakni focus untuk melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Target Pasar (Targeting) Beauty Aesthatic Clinic adalah para remaja yang memperhatikan kecantikan, pekerja wanita atau wanita karir, dan ibu-ibu muda yang peduli akan kecantikan dan kebugaran. 

POSITIONING BEAUTY AESTHATIC CLINIC

Posisi adalah bagaimana sebuah produk berbeda dengan produk pesaing di mata konsumen. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan mengapa konsumen memilih produk suatu perusahaan di bandingkan dengan produk pesaing. Dengan membuat suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untk sukarela mengikuti perusahaan. Posisi(positioning) Beauty Aesthatic Clinic adalah pusat klinik kecantikan yang berkualitas untuk wanita dan memberikan layanan door to door kepada pelanggannya.

BAB V
STRATEGI PRODUK JASA
5.1 Tingkatan Produk
A.    Produk Inti (Core Product)
Produk inti dari “Beauty Aestathic Clinic” adalah perawatan wajah dan kulit. Perawatan wajah dan kulit merupakan inti dari perusahaan jasa ini. Beauty Aestathic Clinic merupakan usaha jasa klinik kecantikan yang merupakan produk yang dicari oleh para konsumennya maupun calon-calon konsumen untuk mendapatkan perawatan wajah dan kulit. Dengan adanya jasa perawatan wajah dan kulit dari Beauty Aestathic Clinic, dapat memberikan manfaat untuk para konsumen yaitu untuk memecahkan masalah kulit dan kecantikan yang dirasa sangat membutuhkan perawatan kulit sesuai dengan keluhan konsumen dan perawatan kulit yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis kulit konsumen.
B.     Produk Actual (Actual Product)
Perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk actual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen. Produk actual dalam perusahaan jasa klinik kecantikan yaitu memiliki standar kualitas yang baik dalam melakukan aktifitas usaha jasanya. Untuk mendapatkan kualitas yang baik didukung dengan sumber daya manusia yang sesuai dengan skill di bidang kecantikan. Para dokter dibidang kecantikan akan memberikan perawatan dan solusi yang tepat terhadap keluhan-keluhan yang dialami oleh konsumen, karena dokter kecantikan akan lebih mengerti dan sudah ahli dibidangnya. Selain itu, para karyawan yang minimal standartnya dari SMK jurusan kecantikan dan mereka sudah memiliki bekal dan lebih banyak mengerti tentang kesehatan kulit yang benar. Sehingga apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen bias diberikan secara maksimal oleh Beauty Aestathic Clinic.
C.    Produk Tambahan (Augmented Product)
Produk tambahan yang akan diberikan oleh Beauty Aestathic Clinic adalah menawarkan jasa pelayanan dating ke lokasi yang akan diinginkan oleh konsumen atau memberikan pelayanan di rumah, kantor, ataupun tempat yang lainnya. Selain itu, Beauty Aestathic Clinic juga mempercepat penanganan serta keluhan para konsumennya. Melakukan pemeriksaan setiap satu bulan sekali guna melihat dan mengetahui perkembangan kulit konsumen atau pasien. Beauty Aestathic Clinic juga menyediakan tempat pelayanan yang senyaman mungkin untun konsumennya. Desain ruangan pelayanan yang nyaman dan ruang tunggu yang untuk para konsumen.
5.2 Klasifikasi Barang Konsumsi
            Usaha jasa Beauty Aestathic Clinic termasuk ke dalam shopping good, karena konsumen Beauty Aestathic Clinic sebelum melakukan pemutusan membelinya butuh pertimbangan seperti dengan melakukan perbandingan dengan klinikyang lain dan melakukan pencarian informasi produk lain dari berbagai sumber. Selain itu, calon konsumen juga melakukan berbagai pertimbangan yang lain termasuk membandingkan kualitas antara klinik kecantikan yang satu dengan yang lain, guna mendapatkan kepuasan yang maksimal dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Banyak sekali dijumpai berbagai penawaran yang bermacam-macam dari perusahaan jasa klinik kecantikan. Berbagai kelebihan dan penawaran-penawaran yang akan disajikan oleh klinik kecantikan menjadi salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan pembelian atau menggunakan jasa klinik kecantikanBeauty Aestathic Clinic

BAB VI
STRATEGI DISTRIBUSI JASA

            Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran Beauty Aesthatic Clinic adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang di hadapi pihak manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pmasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan jasa dan produk dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan di gunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menhambat bahkan memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Daerah yang menjadi lokasi pusat usaha jasa yaitu terletak di Sidoarjo bagian Utara, Karena lokasi yang berada di perbatasan daerah Surabaya. Sehingga pangsa pasarnya akan lebih luas yaitu dari daerah Sidoarjo dan daerah Surabaya. Selain itu lokasi yang strategis yang dekat perumahan kelas menengah ats, dan banyak perkantoran. Sehingga mudah di jangkau oleh para konsumen Beauty Aesthatic Clinic.
            Dalam saluran distribusi ini, Beauty Aesthatic Clinic menggunakan saluran distribusi langsung. Karena pemberian jasa dari produsen  langsung di lakukan dengan konsumen tanpa adanya perantara. Selain itu kami juga memberikan katalog jenis-jenis produk kepada konsumen sehingga bias langsung meilih dan membeli produk kepada apoteker klinik Beauty Aesthatic Clinic. Selain itu pihak dokter jga meiliki katalog untuk macam-macam jenis perawatan wajah dan kulit sesuai dengan keluhan yang di alami oleh pasien untuk dilakukan keputusan mendapatkan pelayanan langsung dari Beauty Aesthatic Clinic.
Keuntungan yang di dapat Beauty Aesthatic Clinic dalam saluran distribusi langsung yaitu Beauty Aesthatic Clinic dapat mengendalikan penuh harga produk dan harga perawatan wajah dan kulit yang sesuai dengan mereka inginkan, selain itu juga memperhatihan keadaan internal maupun eksternal perusahan jasa kami. Beauty Aesthatic Clinic juga dapat mendapatkan umpan balik langsung mngenai produk dan jenis-jenis perawatan kulit yang telah di belikan oleh pihak Beauty Aesthatic Clinic
Adapun bagan saluran distribusi Beauty Aesthatic Clinic yaitu :















BAB VII
STRATEGI PENETAPAN HARGA
            Agar dapat sukses dalam  memasarkan  jasa klinik kecantikan, serta pihak manajemen Beauty Aestethic Clinic harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan dan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsurnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebakan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan halnya karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal terakhir tidak dapat diubah/disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.
·         Tujuan Penetapan Harga
·         Tujuan Berorientasi pada Laba
Beauty Aestethic Clinik akan memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Oleh karena itu Beauty Aestethic Clinic menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas yang akan disesuaikan dengan kualitas dan pelayanan.
·         Tujuan Berorientasi pada Volume
Harga ditetapkan  sedemikian rupa agar Beauty Aestethic Clinic dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.
·         Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah disuatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan oleh Beauty Aestethic Clinic.
·         Tujuan Stabilisasi Harga
Tujuan stabilisasi dilakukan oleh Beauty Aestethic Clinic dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatuperusahaan dan harga pemimpin industry (industry leader).
·         Metode Penetapan Harga

Secara garis besar metode penetapan harga dapat di kelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan. Beauty Aestethic Clinic menggunakan “Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan:, yaitu suatu metode yang menekannkan pada fakto-faktor yang mempengaruhi selera dan preferensi pelanggan daripada factor-faktor seperti biaya, laba, dan persaingan, permintaan pelanggan sendiri di dasarkan pada berbagai pertimbangan.

·         Price Lining Pricing
Strategi lining pricing adalah strategi dimana memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk beda (mengelompokkan). Beauty Aestethic Clinic memberikan tingkatan-tingkatan yang berbeda di masing-masing jenis produknya, sesuai dengan jenis kulit dan pelayanan yang di sediakan. Adapun tigkatan-tingkatan serta harga dalam jasa klinik kecantikan ini antara lain
NO
JENIS KULIT
HARGA PERAWATAN
1.
Kulit Normal
Rp. 250.000
2.
Jerawat/acne secara akut
Rp. 300.000
3
Pigmetasi dari kulit aslinya
Rp. 345.000
4
Kulit keriput/kendor
Rp. 380.000
5
Kasar dan bersisik
Rp. 400.000
6
Kulit sangat kering (dehidrasi)
Rp. 400.000

·         Bundle Pricing
Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih dalam satu harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa  konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual. Beauty Aestethic Clinic memberikan paket di setiap pembelia produk dan perawatan yang sesuai degan keluhan pasien. Metode ini memberikan manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total, sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasaran.  Menggolongkan dalam berbagai kategori :
Jenis paket
Total Perawatan
Total harga
Miracle
2 kali dalam 1 bulan
Rp.    350.000
Aesthatic
4 kali 2 bulan
Rp.    650.000
Beauty
6 kali dalam 3 bulan
Rp.    800.000
Beauty rose
10 kali dalam 3 bulan
Rp. 1.200.000

BAB VIII
STRATEGI PROMOSI JASA
            Untuk membuat sebuah perancangan media promosi yang mengundang daya tarik masyarakat maka dibutuhkan sebuah konsep yang matang. Untuk membuat media promosi yang ingin memperlihatkan cirri khas klinik kecantikan yang sesuai, diharapkan akan didapatkan visualisai yang sesuai dengan konsep perancangan. Diharapkan visualisasi dapat sesuai dengan tujuan yaitu mewujudkan mimpi kaum wanita untuk tampil cantik disetiap penampilannnya.
            Beauty Aesthatic Clinic akan menggunakan strategi promosi jasa “periklanan atau advertaising”. Adapun jenis periklanan yang akan dilakukan:
1.      Iklan Internet
Iklan internet dengan durasi 20 detik dengan menggunakan seseorang wanita yang mengambil gambar dirinya dengan menggunakan kamera handphone, lalu dalam proroses penyimpanannya ditunjukkan susunan klinik. Dokter dari Beauty Aesthatic clinic dan wanita yang akan menjadi pasien yang akan melakukan perawatan. Hasil ini digambarkan bahwa setelah melakukan perawatan di klinik akan menjadikan wajah cantik tanpa menggunakan efek kamera. Video ini akan menggunakan konsep viral yang nantinya vido tersebut akan tersebar dengan cara mendorong konsumen untuk menyampaikan ke orang lainnnya secara menyebar dan sukarela seperti virus.
2.      Iklan Majalah
Desain pada media ini menggunakan grand desain agar lebih menonjolkan fungsi dari klinik ini. Menggunakan wanita cantik yang menarik diharapkan dapat menimbulkan keinginan para wanita untuk segera datang ke Beauty Aesthatic Clinic untuk melakukan peawatan. Iklan majalah ditempatkan pada majalah Cosmo Girl yang dominan pembacanya adalah perempuan.
3.      Brosur
Sesuai dengan sketsa dan konsep terpilih, maka desain brosur di implementasikan pada media yang berukuran 17cm x 25 cm, dengan dua sisi yang di cetak full colour dengan menggunakan kertas art paper. Brosur menggunakan foto seorang wanita yang sedang mengambil gambar wajah dirinya menggunakan kamera handphone, sehingga gambar cantik tanpa menggunakan aplikasi kamera handphone saja. Terdapat keterangan yaitu alamat Beauty Aesthatic Clinic dan Contac Person yang tertera di brosur.
4.      Shopping Bag
Merchandise lain sebagai pendukung adalah Shopping Bag. Shopping Bag merupakan media yang dibuat untuk memudahkan para audiens yang telah melakukan perawatan di klinik Beauty Aesthatic Clinic untuk membawa prodauknya. Shopping Bag akan di design dengan visual yang menarik dan disesuaika dengan tema Beauty Aesthatic Clinic. Desain didominasi dengan warna pink. Dengan gambar cover yaitu logo klinik yang akan di desain semenarik mungki.
Beauty Aesthatic Clinik juga menggunakan strategi promosi penjualan ata sales promotion. Promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat jagka pendek untuk memicu terjadinya tindakan pembelian. Promosi pembelian akan mengasilakan respon yang lebih cepat dan akurat dalam penjualan dari pada yang dapat dilakukan oleh iklan. Beauty aesthetic clinic menggunakan Member Card atau kartu pelanggan yang hanya bisa dimiliki oleh oleh para pelanggan.
Kartu member akan menawarkan berbagai keuntungan-keuntungan tertentu terhadap pemegangnya. Kartu member membuat pelanggan Beauty Aesthatic Clinic akan merasa lebih eksklusif dan akan mendapatkan keuntungan tertentu. Kartu member dapat menunjukkan identitas pelanggan, sehingga pelanggan meras lebih dihargai keberadaannny

BAB IX
STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    Dalam mengelolah sebuah usaha dibuthkan sebuah strategi sumber daya manusia. Strategi SDM merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan dan merupakan faktor yang memegang peran penting dalam sebuah usaha. Dalam usaha jasa, SDM ini tidak hanya berperan dibidang produkasi maupun operasional saja, tetapi melakukan hubungan langsung dengan konsumen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam strategi SDM ini diantara lain:
A. Struktur Organisasi Beauty Aesthatic Clinic
   

  
 B. Job Discribtion
    Job describtion merupakan uraian atau penjelasan tentang pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan bidang yang dijabatnya. Adapun job describtion dari masing-masing jabatan diantaranya:
1. Pimpinan Beauty Aesthatic Clinic
Menyusun perencanaan
Mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengatur semua kegiatan pelayanan Beauty Aesthatic Clinic
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelayanan prima Beauty Aesthatic Clinic
Menjalin hubungan baik dengan mitra kerja, perusahaan produk kecantikan serta dengan masyarakat sekitar.
2. Dokter Kulit Beauty Aesthatic Clinic
Memberikan solusi dan pemeriksaan yang benar terhadap konsumen
Memberikan Pembinaan dan pengarahan kepada Pelayan Treatmen demi kelancaran pelayanan yang diberikan Beauty Aesthatic Clinic
Bertanggung jawab terhadap ketentuan dan keputusan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen/pasien
3. Administrasi
menyiapkan dan melayani kebutuhan perlengkapan,sarana, dan prasaraa klinik
mengelola berkas-berkas keperluan stock produk, rekapan pelayanan yang dilakukan pasien, rekapan pembelian produk oleh pasien
Menerima tugas yang relevan dengan bidangnya dari pimpinan
Bertanggung jawab kepada pimpinan dan pelaksanaan berbagai pelayanan di klinik
4. Bendahara
Menerima dan mengelola pembayaran dari pasien yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh Beauty Aesthatic Clinic
Membuat laporan pembukuan atau laporan keuangan
Melayani dan mengelola pembayaran honorarium para pegawai beauty aesthetic Clinic
Melakukan tugas yang relevan dengan bidangnya yang diberikan oleh pimpinan
Bertangung jawab kepada pimpinan atas keuangan Beauty Aesthatic Clinic
5. Pelayan Treatmen
Melaksanakan pelayanan untuk pasien sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh dokter kulit
Melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan standart operasional procedure
Mempersiapkan dan menyampaikan jenis tretmen yang akan diberikan
Memberikan laporan kepada dokter kulit mengenai perkembangan pasien selama pelayanan

C.JobSpesification
        Job Spefication dalam hal ini merupakan kriteria-kriteria atau syarat-syarat yang dibutuhkan dan harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Adapun job specification dari masing-masing jabatan diantaranya:

a. Pimpinan
Wanita
Pendidikan minimal S1
Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik
Mempunyai keahlian untuk mengenalisa masalah dan memiliki ide pemecahan masalah yang efektifn dapat membangun hubungan baik
Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan
Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, mudah bergaul, dan dapat membangun hubungan baik

b. Administrasi
Wanita
Pendidikan minimal D3 jurusan administrasi
Usia maksimal 30th
Memiliki keahlian di bidang pengoprasian computer


c. Bendahara
1. Wanita
2. pendidikan minimal D3 jurusan akuntansi
3. mengerti dan menguasai pembukuan akuntansi
Memiliki keahlian untuk mengoprasikan Ms.Office
d. Pelayan Treatmen

1. Wanita
2. Pendidikan minimal SMK jurusan kecantikan
3. Ahli dibidang kecantikan dan perawatan tubuh
4.Mengetahuisegalajenisalatperawatan

D.PengembanganSumberDayaManusia 
    Peningkatan kualitas SDm diperlukan adanya pelatihan atau training yang sesuai dengan fungsi kerja para karyawan Beauty Aesthatic Clinic. Misalnya pelatihan dalam memberikan Treatmen yang baik untuk pasien, dan cara mengolah bahan treatmen dengan baik dan benar. Selain itu bagi bagian keuangan juga dapat diadakan pelatihan mengenai bagaimana mengelola keuanganyangbersihdantransparan.
Pemberian reward atau penghargaan bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan benar dan sesuai SOP yang telah ditentukan Beauty Aesthatic Clinic.  Cara ini dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia yang ada, karena hal ini akan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati dan mendapatkan hasil yang maksimal yang sudah ditentukan oleh Beauty Aesthatic Clinic.
BAB X
STRATEGI PROSES
            Dalam menjalankan bisnis klinik kecantikan harus memiliki strategi proses yang tepat. Ketersediaan peralatan dan sarana yang memadai adalah hal yang amat vital. Sebelum membeli peralatan, anda sebaiknya memutuskan layanan apa saja yang akan diberikan kepada konsumen, karena keduanya akan saling berkaitan. Sarana minimal yang disediakan di pusat klinik kecantikan diantaranya: bed (tempat tidur), skin test (alat tes kesehatan kulit), steamer facial, dan lampu facial.
            Beauty Aestethic Clinic yang berkonsep modern dengan peralatan canggih dan terbaru, maka membutuhkan investasi yang cukup lumayan tinggi, yang digunakan untuk membeli bed, skin test, mesin infra merah untuk perawatan kulit, facial oxy spa, laser akupuntur, galvanic, lampu cobra, alat mesoterapi pori wajah, laser erbium fractiona, dan sebagainya.
            Bagaimana perusahaan menyampaikan jasa yang dijual sampai pada konsumen yang membeli. Atau terkait dengan prosedur operasional yang ada dalam perusahaan terkait dengan proses penyampaian jasa. Segala proses yang ada dalam setiap kegiatan yang dilakukan Beauty Aesthetic Clinic sudah akan diatur dan ditinjau secara kontinyu dalam pelaksanaanya. Gambaran proses kegiatan operasional yang dilakukan Beauty Aestethic Clinic setiap harinya adalah sebagai berikut:
1.      Melakukan registrasi untuk mendapatkan kartu anggota/ kartu pasien Beauty Aestathic Clinic.
2.      Setelah melakukan registrasi dan mendapatkan kartu anggota, pasien meletakkan kartu anggota di tempat antrian resepsionis.
3.      Hingga giliran pasien dipanggil ke recepsionis untuk ditanyai keluhan dan kebutuhan pasien.
4.      Melakukan konsultasi dengan dokter kulit Beauty Aestathic Clinic.
5.      Pasien masuk ke ruang perawatan Beauty Aestathic Clinic.
6.      Pasien selanjutnya keruangan obat atau berbagai macam produk yang disediakan oleh perusahaan jasa Beauty Aestathic Clinic untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan keluhan pasien.
7.      Pasien mengambil barang di kasir dan melakukan pembayaran.
Terkait dengan prosedur operasional para perawat yang akan memberi pelayanan kepada pasien dalam menjalankan bisnis ini, pelayan dan tenaga ahli menjadi hal penting, karena hal tersebut yang menjadi kesan di hati pelanggan. Pekerja professional seperti dokter spesialis kulit ataupun terapis kecantikan adalah tenaga yang benar-benar ahli dibidangnya dan tersedia di pusat klinik sebagi penanggung jawab medis.
Pelayan atau perawat yang akan melakukan perawatan kepada pasien tidak boleh memberi perawatan sebelum pasien melakukan konsultasi kepada dokter kulit terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari kesalahan perawatan dan kesalahan penanganan keluhan yang diderita oleh pasien. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan anjuran dokter ahli dan proses pelayanan harus sesuai dengan prosedur-prosedur yang harus dijalankan.

BAB XI
STRATEGI LINGKUNGAN FISIK
(PHYSICAL ENVIRONMENT)
Strategi ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen,untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical environment atau lingkungan fisik adalah bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna, dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfer dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang, dll.
Beauty Aestathic Clinic bernuansa modern dengan bangunan arsitek modern, selain itu perabotan atau peralatan membeli bed, skin test, mesin infra merah untuk perawatan kulit, facial oxy spa, laser akupuntur, galvanic, lampu cobra, alat mesoterapi pori wajah, laser erbium fractiona, dan sebagainya dengan konsep modern. Konsep warna Beauty Aestathic Clinic yaitu bernuansa pink. Atmosfir dalam klinik dengan pengaturan pencahayaan yang terang dan aroma terapi yang bernuansa bunga mawar.
Beauty Aestathic Clinic juga memberikan music-musik santai diruang perawatan agar pasien merasa santai dan relax. Diruang tunggu Beauty Aestathic Clinic memberikan fasilitas sofa yang nyaman dan memberikan televise, majalah, dispenser untuk membuat kopi ataupun teh. Tata ruang didisain sesuai dengan prosedur pasien untuk mendapatkan perawatan mulai dari ruang resepsionis, ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang perawatan, ruang produk-produk dan yang paling ujung adalah kasir untuk pengambilan barang dan pembayaran.

BAB XII
MANAJEMEN KUALITAS JASA

Parasuraman, Zeithamal dan Berry (1985) melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis industri jasa. Sebelum mengelompokkan ke dalam lima dimensi, ketiga peneliti ini berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor yang dinilai konsumen dan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas jasa, yaitu :accsess, communication, competence, courtesy, credibility, reliability, responsiveness, security, understandingdan tangible.
Selanjutnya Parasuraman (1988) melakukan kembali penelitian pada kelompok fokus (focus group), baik pengguna maupun penyedia jasa. Akhirnya ditemukan hasil, bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara communication, competence, courtesy, credibility, dan security yang kemudian dikelompokan menjadi satu dimensi yaitu assurance. Demikian pula halnya mereka menemukan hubungan yang sangat kuat diantara accsess dan understanding yang kemudian digabung menjadi dimensi emphaty. Akhirnya Parasuraman (1988) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa, terdiri dari:
1. Tangibles (produk-produk fisik)
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi serta yang lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses jasa.
Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005 ):
·         Peralatan yang modern
·         Fasilitas yang menarik
·         Reliability ( kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan jadual yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali. Adapun atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah (Parasuraman , 2005):
·         Memberikan pelayanan sesuai janji
·         Pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah pelayanan
·         Memberi pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen
·         Memberikan pelayanan tepat waktu terutama pada saat pelayanan melalui mobile
·         Memberikan informasi kepada konsumen tentang kapan pelayanan yang dijanjikan akan direlisasikan
2. Responsiveness (daya tanggap)
Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alas an yang jelas, akan menimbulkan kesan negative yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali jika kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi suatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005):
·         Memberikan pelayanan yang cepat
·         Kerelaan untuk membantu / menolong konsumen
·         Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen
3. Assurance (jaminan)
Meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005):
·         Karyawan yang memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada konsumen
·         Membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan perusahaan
Karyawan yang sopan
Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari konsumen.

4. Emphaty (empati)
Meliputi sikap kontak personel maupun perusahan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005):
·         Memberikan perhatian individu kepada konsumen
·         Karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya


KUESIONER
RISET USAHA JASA KLINIK KECANTIKAN
BEAUTY AETHATIC CLINIC

            Nama Responden :
            Pekerjaan              :
Angket ini bertujuan untuk mengetahui apakah usaha jasa ini diterima oleh warga/penduduk yang berada di lingkungan sekitar. Hal ini sangat mengharapkan kerjasama dari Bapak/Ibuk untuk mengisi dan menjawab setiap pertanyaan dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang ditunjukan setiap angket. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih.
Keterangan :
STS      : Sangat Tidak Setuju                                       SS        : Sangat Setuju            
TS        : Tidak Setuju                                                  S          : Setuju
N         : Netral / Ragu-ragu/Sedang                            
No
Pertanyaan
STS
TS
N
SS
S
1
Saya mengetahui peran usaha jasa Klinik Kecantikan
2
Saya pernah menggunakan usaha jasa klinik kecantikan
3
Saya setuju dengan adanya usaha jasa klinik kecantikan
4
Lokasi usaha jasa klinik kecantikan ini didirikan di Kecamatan Sedati
5
Jalan untuk menuju usaha jasa klinik kecantikan  bisa dilalui dengan mudah dan mudah dijangkau
6
Keberadaan usaha jasa inidapat di terima oleh masyarakat sekiatar Kecamatan Sedati
7
Kondisi daerah sekitar sangat mendukung usaha jasa klinik kecantikan
8
Usaha jasa ini sangat potensial dapat dikembangkan didaerah kecamatan sedate
9
Usaha jasa ini membantu  masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar khususnya masalah kulit dan kecantikan
10
Saya menginginkan adanya program penyuluhan atau seminar tentang pentingnya tampil cantik dan menawan
11
Bangunan yang menarik membuat saya ingin mengunjungi usaha jasa klinik kecantikan ini
12
Saya terdorong untuk melakukan pembelian dalam usaha jasa klinik kecantikan  ini

BAB XIII
E- MARKETING

E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah sebagai berikut: "E-Marketing is the marketing side of E-Commerce, it consists of company efforts to communicate abaout, promote and sell products and services over the internet." Yang bisa diartikan sebagai berikut: E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce , yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.

Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen. Saat ini marketing telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005).

E-marketing hampir tidak bisa dilepaskna dari berbagai bidang bisnis, termasuk jasa. Beauty Aesthatic Clinic dalam hal ini akan menggunakan e-marketing sebagai salah satu metode pemasaran yang dipakai dalam mengkomunikasikan tawarannya terhadap pelanggan. Media yang dipakai adalah blog untuk memperkenalkan Beauty Aesthatic Clinic itu sendiri, dan melalui akun instagram yang sekarang lagi booming untuk digunakan memasarkan usaha jasa yang kita miliki. Akan tetapi, e-marketing melalui media blog dan instagram tersebut bukanlah metode pemasaran utama yang dilakukan oleh Beauty Aesthatic Clinic. E- marketing merupakan media komunikasi yang digunakan Beauty Aesthatic Clinic untuk memberikan informasi kepada para pelanggan, sekaligus memberikan "jalan" bagi para pealanggan tersebut untuk memberikan feedback dari komunikasi yang disampaikan oleh Beauty Aesthatic Clinic terkait dengan Jasanya melalui media tersebut. Hal ini penting dilakukan oleh Beauty Aesthatic Clinic untuk mengetahui bagaimana posisi Beauty Aesthatic Clinic di mata pelanggan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Gambar Logo Beauty Aesthatic Clinic
2. Gambar Ruang Tunggu Beauty Aesthatic Clinic

3. Tempat Perawatan Beauty Aesthatic Clinic

4. Tempat Perawatan Tubuh Beauty Aesthatic Clinic

5. Kegiatan Perawatan di Beauty Aesthatic Clinic

6. Layanan Gratis Konsultasi dengan Dokter Kulit Beauty Aesthatic Clinic